Renjana Diantara Dirgantara

 

Diantara gugus gemintang malam lalu          ada rasi bintang yang tak diketahui asalnya Memunculkan diri dengan percaya, seolah ia Nirmala, bahwa yang berpendar kala itu hanyalah ia, padahal Nirmala hanya milik yang esa


Satu malam yang ditunggu
Malam itu termangu, di teras mendagu mengadah jumantara membiru yang redup dengan sendu
Berharap rasi kemarin timbul sebab dikoyak rindu

Banyak insan berkoar, bahwa ia selalu diabaikan
Sebab kehadirannya datang terlamban
Kalau saja harapan selalu lebih dulu datang
Mungkin serupa dengan bintang, datang saat insan lelap meninggalkan

Renjana menguap, lepas sesak membelenggu dada
Piluku berupah, sebab asmaraloka timbul berpendar terangi bumantara yang redup
JATUHLAH...! Menyatu dahi dengan sajadah saat biru meredup, malam semakin memukul di ujung perasingan. Biar sanubari yang ungkap bahwa ku dapat rapalkan segenggam harapan.

By:Fitri Nurahmawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bumantaraku

UANG DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI